Taufik Dwi Wahyu Putra
1315015095
C 2013
Teknik Informatika
C 2013
Teknik Informatika
RESENSI
A. Pengertian
Resensi
Resensi
adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu
buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi
adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu
patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Resensi buku adalah ulasan
sebuah buku yang di dalamnya terdapat data-data buku, sinopsis buku, bahasan
buku, atau kritikan terhadap buku.
Resensi
berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere.
Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah
itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang
sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan
penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan
pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu
menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.
Ada
yang berpendapat bahwa minimal ada tiga jenis resensi buku.
1. Informatif,
maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam menyampaikan
keseluruhan isi buku.
2. Deskriptif,
maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
3. Kritis,
maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan
tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
B. Unsur-unsur
Resensi
Daniel
Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:
1. Ditetapkan terlebih
dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul
resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.
2. Menyusun
data buku
Data
buku biasanya disusun sebagai berikut:
a.
judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil
terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);
b.
pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah,
editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);
c.
penerbit;
d.
tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
e.
tebal buku;
f.
harga buku (jika diperlukan).
3. Membuat pembukaan
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut
ini:
a.
memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya
berbentuk apa saja, dan prestasi apa
saja yang diperoleh;
b.
membandingkan dengan buku sejenis yang sudah
ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;
c.
memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
d.
memaparkan keunikan buku;
e.
merumuskan tema buku;
f.
mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
g.
mengungkapkan kesan terhadap buku;
h.
memperkenalkan penerbit;
i.
mengajukan pertanyaan;
j.
membuka dialog.
4. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah
ini:
a.
sinopsis atau isi buku secara kronologis;
b.
ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c.
keunggulan buku;
d.
kelemahan buku;
e.
rumusan kerangka buku;
f.
tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g.
adanya kesalahan cetak.
5. Penutup resensi buku Membuat judul resensi
Penutup
resensi biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa. Selain itu
dapat juga berisi kelemahan buku.
C. Komponen resensi novel
Komponen yang dapat
dibahas dalam menyusun resensi novel adalah sebagai berikut.
1. Tema
Tema apakah
yang diungkap dalam novel? Apakah tema yang diungkapkan itu menarik pembaca
secara umum? Apakah tema sudah sering diungkapkan dalam seri cerita lain yang
dibuatnya? Apakah tema dapat diterima sebagai kebenaran yang umum?
2. Alur cerita
Bagaimana
peristiwa-peristiwa diatur dalam cerita? Apa keunikan susunan peristiwa yang
digunakan pengarang? Apakah ada pembaruan susunan peristiwa dalam cerita itu?
3. Penokohan
Bagaimana
pengarang memberi (menciptakan) watak atau karakter pada tokoh-tokohnya?
Bagaimana sifat tokoh tersebut? Adakah keunikan dalam menciptakan watak tokoh?
4. Sudut pandang
Sudut
pandang apa yang dipakai pengarang untuk menyampaikan cerita? Adakah keunikan
sudut pandang dalam cerita?
5. Latar cerita
Bagaimana
latar cerita digunakan? Apakah latar ceritanya cocok dengan peristiwa?
6. Nilai-nilai
Nilai-nilai
apakah yang dapat diambil pembaca dari cerita?
7. Bahasa dan
gaya cerita
Bagaimana
bahasa yang digunakan pengarang? Apakah cerita disampaikan dengan cara humor,
serius, atau sinisme?
8. Pengarang
Siapa
pengarang cerita itu? Bagaimana latar belakang kehidupannya? Bagaimana
kreativitasnya?
Dalam sebuah resensi
tidak semua cerita tersebut diulas oleh penulis. Biasanya penulis hanya memilih
aspek yang dianggap paling menarik. Pertimbangan tentang kemenarikan itu
bersifat relatif subjektif. Oleh karena itu, resensi novel itu bersifat
subjektif pula.
Hal-hal yang harus
dicatat untuk membuat resensi bisa mengikuti cara berikut.
1. Memberitahukan
kepada masyarakat akan terbitnya buku baru dengan menginformasikan data-data,
seperti judul novel, pengarang, penerbit, dan jumlah halaman.
2. Menginformasikan
jenis novel, tema, alur cerita, penokohan, sudut pandang, latar cerita,
nilai-nilai, bahasa dan gaya cerita, reputasi pengarang, dan latar belakang
penerbitan.
3. Menyampaikan
tujuan penulisan atau ringkasan novel.
4. Menegaskan
keunggulan dan kelemahan novel, apakah bermanfaat bagi masyarakat atau tidak.
Apakah novel itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat atau tidak, bernilai bagi
masyarakat atau tidak, dan seterusnya.
D. Kiat Praktis Menulis Resensi Buku
Resensi adalah tulisan yang menjelaskan kelebihan dan kekurangan
sebuah karya baik yang berupa buku maupun yang berupa karya seni. Tulisan ini
biasanya dimuat di media cetak seperti koran, majalah, atau tabloid. Dilihat
dari segi isinya terdapat berbagai macam resensi, antara lain resensi buku,
resensi novel, resensi buku kumpulan cerpen, resensi film, resensi, patung, dan
sebagainya.
Penulis resensi adalah orang yang memiliki pengetahuan tentang
bidang yang diresensi dan memiliki kemampuan untuk menganalisis sebuah karya
secara kritis sehingga dapat menjelaskan kelemahan dan kelebihan dari karya
yang diresensi. Resensi dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada pembaca
tentang sebuah karya sehingga pembaca mengetahui apakah karya yang diresensi
itu merupakan karya yang bermutu atau tidak. Resensi akan sangat bermanfaat
apabila karya yang diresensi relatif masih baru. Semakin baru karya yang
diresensi, semakin baik. Hal itu dimaksudkan agar pembaca segera mengetahui
apakah karya itu layak untuk dinikmati atau tidak.
Sekurang-kurangnya dalam resensi terdapat hal-hal berikut ini:
1.
Judul resensi
2.
Identitas karya (buku) yang diresensi
3.
Uraian tentang jenis karya yang diresensi
4.
Uraian tentang kelebihan dan kekurangan karya yang
diresensi
5.
Kesimpulan yang berisi penegasan kembali mengenai
layak tidaknya karya tersebut untuk dinikmati oleh pembaca.
E. Teknik
Membuat Resensi Buku
Ada beberapa langkah
yang bisa dilakukan untuk membuat resensi buku. Diantaranya:
1. Tahap persiapan
a.
Memilih jenis buku. Pada proses pemilihan ini akan
lebih baik kalau kita fokus untuk meresensi buku-buku tertentu yang menjadi
minat atau sesuai dengan latar belakang pendidikan kita. Hal ini didasarkan
pada kenyataan bahwa seseorang tidak mungkin menguasai berbagai macam bidang sekaligus.
Ini terkait dengan `otoritas ilmiah`. Tidak berarti membatasi atau
melarang-larang orang untuk meresensi buku. Tapi, hanya soal siapa berbicara
apa. Seorang guru tentu lebih paham bagaimana cara mengajar siswa dibandingkan
seorang tukang sayur.
b.
Usahakan buku baru. Ini jika karya resensi akan
dipublikasikan di media cetak. Buku-buku yang sudah lama tentu kecil
kemungkinan akan termuat karena dinilai sudah basi dengan asumsi sudah banyak
yang membacanya. Sehingga tidak mengundang rasa penasaran. Untuk buku-buku lama
(yang diniatkan hanya sekedar untuk berbagi ilmu, bukan untuk mendapatkan
honor) tetap bisa diresensi dan dipublikasikan misalnya lewat blog (jurnal
personal).
c.
Membuat anatomi buku. Yaitu informasi awal mengenai
buku yang akan diresensi. Contoh :
Judul Karya Resensi
Judul Buku
Penulis
Penerbit
Harga
Tebal
2. Tahap pengerjaan
a.
Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting.
Ini yang membedakan antara pembaca biasa dan peresensi buku. Bagi pembaca
biasa, membaca bisa sambil lalu dan boleh menghentikan kapan saja. Bagi seorang
peresensi, mesti membaca buku sampai tuntas agar bias mendapatkan informasi
buku secara menyeluruh. Begitu juga mencatat kutipan dan pemikiran yang dirasa penting yang terdapat dalam buku
tersebut
b.
Setelah membaca, mulai menuliskan karya resensi buku
yang dimaksud. Dalam karya resensi
tersebut, setidaknya mengandung beberapa hal:
Informasi(anatomi) awal buku (seperti format
diatas).Tentukan judul yang menarik dan provokatif. Membuat ulasan singkat
buku. Ringkasan garis besar isi buku.
Memberikan penilaian buku. (substansi isinya
maupun cover dan cetakan fisiknya) atau membandingkan dengan buku lain.
Inilah sesungguhnya fungsi utama seorang
peresensi yaitu sebagai kritikus sehingga bisa membantu publik menilai sebuah
buku.
Menonjolkan
sisi yang beda atas buku yang diresensi dengan buku lainnya. Mengulas manfaat
buku tersebut bagi pembaca.
Mengkoreksi
karya resensi. Editing kelengkapan karya, EYD dan sistematika jalan pikiran
resensi yang telah dihasilkan. Yang terpenting tentu bukan isi buku itu apa,
tapi apa sikap dan penilaian peresensi terhadap buku tersebut.
3. Tahap publikasi
a.
Karya disesuaikan dengan ruang media yang akan kita
kirimi resensi. Setiap media berbeda- beda panjang dan pendeknya. Mengikuti
syarat jumlah halaman dari media yang bersangkutan adalah sebuah langkah yang
aman bagi peresensi.
b.
Menyertakan cover halaman depan buku.
c.
Mengirimkan karya sesuai dengan jenis buku-buku yang
resensinya telah diterbitkan sebelumnya. Peresensi perlu menengok dan memahami
buku jenis apa yang sering dimuat pada sebuah media tertentu. Hal ini untuk
menghindari penolakan karya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar